Berikut kisah inspiratif dari pemimpin besar Negeri Tiongkok, Xi Jinping yang masa kecil merupakan orang yang sangat egois selalu mengambil yang terbaik untuk dirinya sendiri hingga pada suatu hari Ayahnya mengubah sudut pandangannya dengan memberinya 3 kalimat untuk merubah hidupnya.
Suatu ketika AyahNya memasak 2 mangkuk mie dan meletakkan 2 mangkuk di atas meja. Satu mangkuk hadir dengan satu telur di bagian atas mie dan mangkuk lainnya tidak memiliki telur di atasnya.
AyahNya berkata, "Anakku. Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan ”. Telur sulit didapat saat itu! Hanya bisa makan telur selama festival atau Tahun Baru. Tentu saja dia memilih mangkuk dengan telur! Saat mereka menikmati makanan tersebut, Jinping mengucapkan selamat kepada diriNya sendiri atas pilihan dan keputusan bijak yang dilakukan dengan mendapatkan telur itu. Lalu Jinping terkejut ketika ayahNya makan mie, ada dua telur di bawah mangkuknya, tersembunyi di bagian bawah mie... Jinping sangat menyesal dan kecewa karena terlalu terburu-buru dalam keputusan. AyahNya hanya tersenyum dan iba dengan berkata: "Anakku... Kamu harus ingat apa yang dilihat dengan kasat mata mungkin tidak benar. Jika kamu berniat mengambil keuntungan dari orang-orang, kamu akan berakhir dengan kekalahan!”
Keesokan harinya, ayahNya kembali memasak 2 mangkuk mie: satu mangkuk dengan telur di atasnya dan mangkuk lainnya tanpa telur di atasnya. Sekali lagi, AyahNya meletakkan dua mangkuk di atas meja dan berkatanya: ”Anakku. Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan? ” Tidak mau gagal kedua kalinya, Jinping memilih mangkuk tanpa telur di atasnya. Setelah coba menyantapnya ternyata tidak ada satu pun telur di dasar mangkuk! Sekali lagi ayahNya tersenyum dan berkata: “Anakku, kamu tidak harus selalu bergantung pada pengalaman karena kadang-kadang, hidup dapat mengecohmu atau menipu kamu. Tetapi kamu tidak boleh terlalu jengkel atau sedih, hanya dengan memperlakukan ini sebagai pengetahuan, kamu dapat menjadikan hal ini sebagai proses pembelajaran. Kamu tidak akan mendapatkan pelajaran semacam ini dari sebuah buku.
Hari ketiga, ayahNya memasak lagi 2 mangkuk mie, lagi satu mangkuk dengan telur di atas dan mangkuk lainnya tanpa telur di atasnya. Dia meletakkan 2 mangkuk di atas meja dan kembali berkata kepadanya: "Anakku. Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan?”. Kali ini Jinping berusaha bijak dengan berkata: "Ayah, pilihan dulu karena Ayah adalah kepala keluarga dan telah berjuang banyak untuk keluarga." AyahNya tidak menolak dan memilih mangkuk dengan satu telur di atasnya. Saat Jinping coba menyantap semangkuk mie tanpa telur diatasnya, dalam hatinya berkata pasti tidak ada telur di dalam mangkuk. Namun mengejutkan!!! Ternyata ada dua telur di dasar mangkuk tersebut.
AyahNya tersenyum dengan cinta dan berkata: "Anakku, kamu harus ingat! Ketika kamu berpikir untuk kebaikan orang lain, hal-hal baik akan selalu alami terjadi pada dirimu!"
Tiga pelajaran inilah yg kemudian mengubah sikap Xi Jinping yang tadinya sangat egois menjadi pribadi yang selalu berusaha memberi manfaat bagi orang di sekitarnya hingga pada akhirnya Xi Jinping menjadi pemimpin yang besar...
Minggu, 15 April 2018
Senin, 09 April 2018
PALU MENGHANCURKAN KACA ATAU MEMBENTUK BAJA
Palu memang bisa digunakan untuk menghancurkan kaca namun palu juga dapat membentuk baja, ditempa terus dan dihajar dengan panas yang sedemikian rupa baja itu dapat berubah menjadi pedang.
Palunya sama, jadi pertanyaannya adalah: "Apakah kita Kaca atau Baja?" Kalau kita baja semakin keras dipukul oleh palu, semakin terbentuk. Intinya jangan menyalahkan palunya (keadaan ekonomi, jarak tempuh, cuaca, karakter konsumen, akuisisi, kompetitir dan hal hal lainnya diluar kendali kita). Jika kita ini baja, maka sekali pun dalam tekanan yang luar biasa justru muncul ide kreatif dan inovatif untuk mengatasi masalah namun klo kita memilih sebagai kaca maka yang timbul adalah seribu alasan untuk lari dari tekanan tersebut. Mudah untuk mencari alasan jika kita ini adalah kaca...
Palunya sama, jadi pertanyaannya adalah: "Apakah kita Kaca atau Baja?" Kalau kita baja semakin keras dipukul oleh palu, semakin terbentuk. Intinya jangan menyalahkan palunya (keadaan ekonomi, jarak tempuh, cuaca, karakter konsumen, akuisisi, kompetitir dan hal hal lainnya diluar kendali kita). Jika kita ini baja, maka sekali pun dalam tekanan yang luar biasa justru muncul ide kreatif dan inovatif untuk mengatasi masalah namun klo kita memilih sebagai kaca maka yang timbul adalah seribu alasan untuk lari dari tekanan tersebut. Mudah untuk mencari alasan jika kita ini adalah kaca...
Rabu, 21 Maret 2018
CITA RASA KOPI
Sehari kemarin kami banyak mendapat nasihat dari Bapak Hendro ketika Beliau melakukan kunjungan cabang ke Semarang. Ada satu hal yang menarik bahwa beberapa kali kami singgah di suatu tempat selalu ada secangkir kopi yg menemaninya. Awalnya di warung "ngemper", di kafe, sampe akhirnya di restoran.
Ada satu pelajaran yang saya dapat dalam serangkaian peristiwa tersebut bahwa Kunci menikmati cita rasa kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya atau tempat kita berada, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya.
Hidup kita seperti kopi. Cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, dan harta yang kita miliki. Pada salah satu kutipan nasihat yg Beliau berikan adalah kualitas hidup manusia bukan tentang seberapa tinggi ilmu yg dicapai, seberapa penting jabatan yang diamanahkan dan seberapa banyak harta yang dikumpulkan namun seyogya kualitas hidup adalah seberapa besar hidup kita dapat bermanfaat bagi orang lain. Jadi untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain tidak harus menunggu hingga mendapat status sosial yg tinggi di masyarakat sama halnya menikmati cita rasa kopi tidak harus dengan cangkir yg mewah atau tempat yg eksklusif...
Ada satu pelajaran yang saya dapat dalam serangkaian peristiwa tersebut bahwa Kunci menikmati cita rasa kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya atau tempat kita berada, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya.
Hidup kita seperti kopi. Cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, dan harta yang kita miliki. Pada salah satu kutipan nasihat yg Beliau berikan adalah kualitas hidup manusia bukan tentang seberapa tinggi ilmu yg dicapai, seberapa penting jabatan yang diamanahkan dan seberapa banyak harta yang dikumpulkan namun seyogya kualitas hidup adalah seberapa besar hidup kita dapat bermanfaat bagi orang lain. Jadi untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain tidak harus menunggu hingga mendapat status sosial yg tinggi di masyarakat sama halnya menikmati cita rasa kopi tidak harus dengan cangkir yg mewah atau tempat yg eksklusif...
Selasa, 20 Maret 2018
HAKIKAT UJIAN HIDUP
Seringkali kita menganggap bahwa kegagalan, sakit, kemiskinan dan kesengsaraan sebagai bentuk ujian hidup dari Tuhan namun sebaliknya kita menganggap Tuhan sedang ada didekat kita jika kita sedang dalam kondisi sehat dan berkecukupan materi.
Padahal jika kita perhatikan saat kondisi terpuruk biasanya manusia justru akan mendekatkan diri dengan Tuhan karena menyadari keterbatasannya sebagai manusia namun justru pada saat kondisi puncak keberhasilannya justru seringkali manusia mudah jatuh dalam dosa karena dengan kecongkakannya merasa tidak perlu lagi ada tuntunan Tuhan dalam hidupnya.
Abraham Lincoln mengatakan: "Semua orang bisa tahan dengan kesengsaraan, tapi bila kau ingin mengetahui karakter seseorang berilah dia kekuasaan". Jadi berhati-hatilah karena ujian hidup sesungguhnya adalah ketika apa yg kita inginkan itu sedang dekat dengan kita.
Bersyukur Rekan rekan semua pagi hari ini Tuhan masih memberi kita nafas kehidupan dan masih mencukupkan kebutuhan kita. Hendaknya kita bisa mengingat kebaikanNya dengan juga mengingat saudara saudara kita yang kurang beruntung untuk bisa berbagi kebahagiaan dengan mereka...
Padahal jika kita perhatikan saat kondisi terpuruk biasanya manusia justru akan mendekatkan diri dengan Tuhan karena menyadari keterbatasannya sebagai manusia namun justru pada saat kondisi puncak keberhasilannya justru seringkali manusia mudah jatuh dalam dosa karena dengan kecongkakannya merasa tidak perlu lagi ada tuntunan Tuhan dalam hidupnya.
Abraham Lincoln mengatakan: "Semua orang bisa tahan dengan kesengsaraan, tapi bila kau ingin mengetahui karakter seseorang berilah dia kekuasaan". Jadi berhati-hatilah karena ujian hidup sesungguhnya adalah ketika apa yg kita inginkan itu sedang dekat dengan kita.
Bersyukur Rekan rekan semua pagi hari ini Tuhan masih memberi kita nafas kehidupan dan masih mencukupkan kebutuhan kita. Hendaknya kita bisa mengingat kebaikanNya dengan juga mengingat saudara saudara kita yang kurang beruntung untuk bisa berbagi kebahagiaan dengan mereka...
Senin, 12 Maret 2018
INTEGRITAS VERBAL
Kehidupan sosial terdiri dari berbagai macam pribadi yang memiliki kepentingan dan selera yang berbeda beda antara satu dengan yang lain. Ketika kita melakukan sesuatu yang benar menurut kita belum tentu orang lain menganggap hal tersebut benar menurut mereka.
Sering sekali saya mengulang cerita yang sama kepada orang lain hingga orang tersebut hafal bahkan bosan mendengarkannya tanpa saya sadari kalo sebenarnya saya pernah menceritakannya namun sebaliknya jika orang lain yang bercerita saya lebih mudah mengingat sehingga jika cerita itu diulang ulang pasti akan langsung ingat. Entah mengapa yah kok sepertinya memang lebih enak bercerita daripada mendengar cerita orang lain.
Memang untuk menjadi pendengar yang baik itu tidaklah mudah apalagi mempertanggungjaawabkan kesesuaian antara ucapan dan tindakan tentu akan lebih sulit sekali.
"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya itu."
Sebuah penggalan nasehat dari salah seorang sahabat Nabi Muhammad yg mengajarkan filosofi hidup manusia hendaknya bijak dalam berbicara.
Terkadang kita terlalu sibuk bercerita banyak hal tentang diri kita namun tidak disertai dengan tindakan nyata padahal orang lain lebih tertarik melihat apa yang sedang kita lakukan sekarang dibanding dengan mendengar cerita masa lalu kita.
Sering sekali saya mengulang cerita yang sama kepada orang lain hingga orang tersebut hafal bahkan bosan mendengarkannya tanpa saya sadari kalo sebenarnya saya pernah menceritakannya namun sebaliknya jika orang lain yang bercerita saya lebih mudah mengingat sehingga jika cerita itu diulang ulang pasti akan langsung ingat. Entah mengapa yah kok sepertinya memang lebih enak bercerita daripada mendengar cerita orang lain.
Memang untuk menjadi pendengar yang baik itu tidaklah mudah apalagi mempertanggungjaawabkan kesesuaian antara ucapan dan tindakan tentu akan lebih sulit sekali.
"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya itu."
Sebuah penggalan nasehat dari salah seorang sahabat Nabi Muhammad yg mengajarkan filosofi hidup manusia hendaknya bijak dalam berbicara.
Terkadang kita terlalu sibuk bercerita banyak hal tentang diri kita namun tidak disertai dengan tindakan nyata padahal orang lain lebih tertarik melihat apa yang sedang kita lakukan sekarang dibanding dengan mendengar cerita masa lalu kita.
Senin, 05 Maret 2018
PERTARUNGAN SESUNGGUHNYA
Duet ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir diklaim merupakan salah satu ganda campuran terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia dengan berbagai pencapaian yang pernah dicapai pada event event bergengsi dunia. Sosok keduanya tidak bisa lepas dari sang mentor yakni Richard Mainaky yang cukup lama membesut pasangan ini hingga saat ini.
Lalu apa resep dari pasangan ini sehingga begitu luar biasa dalam setiap pertandingan. Sang mentor menjelaskan bahwa pertandingan sesungguhnya itu bukan saat berada pada gelanggang arena pertandingan namun pertandingan sesungguh itu adalah ketika melawan diri sendiri untuk menjalani dengan disiplin metode latihan, pola makan, dan pola istirahat. Mungkin tidak banyak orang yang tahu begitu beratnya menjalankan materi latihan dengan konsisten dan disiplin mereka harus bangun pagi kemudian menghabiskan kesehariannya dengan menu latihan hingga malam kembali istirahat dengan jam yang teratur dan makan dengan menu sehat. Hal ini dilakukan terus menerus dengan disiplin sehingga pada saat tampil pada pertandingan sesungguhnya para atlet dapat tampil dengan prima...
Ada beberapa hal yang bisa dipetik dari penggalan cerita diatas dalam pekerjaan kita. Disadari atau tidak musuh utama dari Collection itu adalah "malas" dan "fraud". Ketika terjadi ledakan NPL di cabang, kita sering sekali dengan mudah menyalahkan hal lain diluar kendali kita dan lupa melihat apakah diri kita kita sudah lebih baik dari sebelumnya. Kita seperti menganggap diri kita sudah paling hebat sehingga tidak mau lagi belajar pada hal baru dan disiplin pada hal hal kecil namun berdampak besar.
Sama seperti hal diatas pertarungan kita sesungguhnya itu adalah bukan saat menghadapi konsumen namun sebenarnya pada saat kita disiplin dan konsisten mengerjakan sesuatu yg berdampak pada pekerjaan, mau belajar pada hal hal baru dan memiliki jiwa integritas pada perusahaan itu yang merupakan pertarungan sesungguhnya...
Lalu apa resep dari pasangan ini sehingga begitu luar biasa dalam setiap pertandingan. Sang mentor menjelaskan bahwa pertandingan sesungguhnya itu bukan saat berada pada gelanggang arena pertandingan namun pertandingan sesungguh itu adalah ketika melawan diri sendiri untuk menjalani dengan disiplin metode latihan, pola makan, dan pola istirahat. Mungkin tidak banyak orang yang tahu begitu beratnya menjalankan materi latihan dengan konsisten dan disiplin mereka harus bangun pagi kemudian menghabiskan kesehariannya dengan menu latihan hingga malam kembali istirahat dengan jam yang teratur dan makan dengan menu sehat. Hal ini dilakukan terus menerus dengan disiplin sehingga pada saat tampil pada pertandingan sesungguhnya para atlet dapat tampil dengan prima...
Ada beberapa hal yang bisa dipetik dari penggalan cerita diatas dalam pekerjaan kita. Disadari atau tidak musuh utama dari Collection itu adalah "malas" dan "fraud". Ketika terjadi ledakan NPL di cabang, kita sering sekali dengan mudah menyalahkan hal lain diluar kendali kita dan lupa melihat apakah diri kita kita sudah lebih baik dari sebelumnya. Kita seperti menganggap diri kita sudah paling hebat sehingga tidak mau lagi belajar pada hal baru dan disiplin pada hal hal kecil namun berdampak besar.
Sama seperti hal diatas pertarungan kita sesungguhnya itu adalah bukan saat menghadapi konsumen namun sebenarnya pada saat kita disiplin dan konsisten mengerjakan sesuatu yg berdampak pada pekerjaan, mau belajar pada hal hal baru dan memiliki jiwa integritas pada perusahaan itu yang merupakan pertarungan sesungguhnya...
Sabtu, 17 Februari 2018
PEMIMPIN DALAM FILOSOFI JAWA
Dalam sejarah Raja raja di pulau Jawa dikenal suatu wejangan atau ajaran Hasthabrata. Konon ajaran tersebut selalu dipedomani untuk dijadikan fatwa terhadap putra mahkota yang akan dinobatkan menjadi raja-raja Jawa. Hasthabrata terdiri dari kata hastha yang berarti delapan dan kata brata yang berarti sifat baik. Hasthabrata dikenal sebagai delapan sifat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin menurut ajaran Jawa.
Hasthabrata menggambarkan sifat-sifat benda alam yang meliputi:
SURYA (MATAHARI)
KARTIKA (BINTANG)
CANDRA (BULAN)
BAWANA (BUMI)
TIRTA (AIR)
MARUTA (ANGIN)
DAHANA (API)
SAMODRA (LAUTAN)
Brata yang pertama adalah SURYA yang berarti matahari. Matahari adalah pusat kehidupan planet dalam suatu sistem tata surya. Seorang pemimpin harus memiliki sikap seperti matahari, yang memiliki peran sebagai pengarah dan pengendali, sebagai sumber kekuatan yang digunakan untuk mempengaruhi untuk pengikutnya, keberadaannya sangat dibutuhkan oleh pengikutnya. Sifat menerangi yang dimiliki oleh matahari dalam bahasa jawa dimaknai sebagai “gawe pepadang marang ruwet rentenging liyan” yang berarti harus mampu membantu mengatasi kesulitan atau memecahkan problem-problem yang dihadapi oleh anak buahnya. Kehadiran matahari adalah membuat dunia terang, yang dapat dimaknai adanya peningkatan dari kegelapan menjadi terang, dari ketidak tahuan menjadi tahu, dari bodoh menuju pandai dan dari tidak berdaya menjadi berdaya.
Brata yang kedua adalah BAWANA yang berarti bumi. Bumi memiliki atmosfer yang melindungi semua makhluk yang hidup di bumi dari radiasi matahari. Tanpa atmosfer, bumi akan sangat panas, dan tidak mungkin makhluk akan dapat hidup di dalamnya. Dengan atmosfer pula benda-benda langit seperti meteor, bila jatuh ke bumi akan terbakar dan kemudian musnah. Bumi diibaratkan sebagai ibu pertiwi yang memiliki sifat keibuan, yang harus memelihara dan menjadi pengasuh, pemomong, dan pengayom bagi makhluk yang hidup di bumi. Implementasinya adalah kalau sanggup menjadi pemimpin harus mampu mengayomi dan melindungi anak buahnya.
Brata yang ketiga adalah CANDRA yang berarti bulan. Bulan memiliki sifat-sifat enak dan menyenangkan bila dipandang. Bulan juga diibaratkan sebagai gambaran kehidupan yang romantis, suasana yang sangat didambakan dalam memadu cinta. Implementasinya bagi pemimpin ialah pemimpin dalam memperlakukan anak buahnya harus dilandasi oleh aspek-aspek sosio-emosional. Dalam memperlakukan anak buah harus humanistik, lemah lembut, penuh perhatian, memperhatikan suasana kejiwaan anak buahnya. Pemimpin harus memperhatikan harkat dan mertabat pengikutnya sebagai sesama. Terhadap pengikutnya harus menghormati sebagai sesama manusia. Dalam konsep Jawa hal ini disebut “nguwongke”.
Brata keempat adalah KARTIKA yang berarti bintang. Secara alami, bintang dapat menunjukkan arah diwaktu malam. Bintang dapat menggambarkan dambaan cita-cita, tumpuan harapan, sumber inspirasi. Seorang pemimpin harus memiliki cita-cita yang tinggi, berpandangan jauh kedepan, pemberi arah, sumber inspirasi, dan tumpuan harapan.
Brata yang kelima adalah TIRTA yang berarti air. Secara alami, air selalu mengalir kebawah. Air selalu berubah bentuknya sesuai tempat dimana air tersebut ditampung. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan siapapun termasuk pengikutnya (adaptif). Air selalu mengalir ke bawah, artinya pemimpin harus memperhatikan potensi, kebutuhan dan kepentingan pengikutnya.
Brata yang keenam adalah MARUTA, yang berarti angin. Secara alami angin memiliki sifat menyejukkan, angin membuat segar bagi orang yang kepanasan. Angin sifatnya sangat lembut. Seorang pemimpin harus bisa membuat suasana kepemimpinan sejuk, harmonis, dan menyegarkan. Sifat angin yang lembut juga menggambarkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat lemah-lembut terhadap pengikutnya.
Brata yang ketujuh adalah DAHANA, yang berarti api. Secara alami, api memiliki sifat panas, dan dapat membakar. Seorang pemimpim memiliki sifat pembakar semangat, pengobar semangat, dan memiliki peran sebagai motivator dan inovator bagi pengikutnya.
Brata yang kedelapan adalah SAMODRA, yang berarti lautan atau samudra. Secara alami, lautan sangat luas melebihi luas daratan. Pemimpin harus memiliki wawasan yang luas dan dalam, seluas dan sedalam samudra. Disamping wawasan yang luas, pemimpin harus berjiwa lapang, mudah memaafkan kesalahan orang lain. Samudra juga bersifat menampung seluruh air dan benda-benda yang mengalir kearah laut. Seorang pemimpin harus memiliki sifat menampung semua kebutuhan, kepentingan, dan isi hati dari pengikutnya, serta pemimpin harus bersifat aspiratif.
(Disunting dari berbagai sumber)
Sebagai pemimpin tentu kita masih banyak kekurangan dan kelemahan. Dari kutipan tulisan diatas ada beberapa filosofi yang bisa kita adopsi dalam kapasitas kita sebagai seorang pemimpin didalam komunitas sosial apapun termasuk keluarga kita sendiri. Semoga dengan artikel ini kita bisa menjadi belajar menjadi lebih baik.
Hasthabrata menggambarkan sifat-sifat benda alam yang meliputi:
SURYA (MATAHARI)
KARTIKA (BINTANG)
CANDRA (BULAN)
BAWANA (BUMI)
TIRTA (AIR)
MARUTA (ANGIN)
DAHANA (API)
SAMODRA (LAUTAN)
Brata yang pertama adalah SURYA yang berarti matahari. Matahari adalah pusat kehidupan planet dalam suatu sistem tata surya. Seorang pemimpin harus memiliki sikap seperti matahari, yang memiliki peran sebagai pengarah dan pengendali, sebagai sumber kekuatan yang digunakan untuk mempengaruhi untuk pengikutnya, keberadaannya sangat dibutuhkan oleh pengikutnya. Sifat menerangi yang dimiliki oleh matahari dalam bahasa jawa dimaknai sebagai “gawe pepadang marang ruwet rentenging liyan” yang berarti harus mampu membantu mengatasi kesulitan atau memecahkan problem-problem yang dihadapi oleh anak buahnya. Kehadiran matahari adalah membuat dunia terang, yang dapat dimaknai adanya peningkatan dari kegelapan menjadi terang, dari ketidak tahuan menjadi tahu, dari bodoh menuju pandai dan dari tidak berdaya menjadi berdaya.
Brata yang kedua adalah BAWANA yang berarti bumi. Bumi memiliki atmosfer yang melindungi semua makhluk yang hidup di bumi dari radiasi matahari. Tanpa atmosfer, bumi akan sangat panas, dan tidak mungkin makhluk akan dapat hidup di dalamnya. Dengan atmosfer pula benda-benda langit seperti meteor, bila jatuh ke bumi akan terbakar dan kemudian musnah. Bumi diibaratkan sebagai ibu pertiwi yang memiliki sifat keibuan, yang harus memelihara dan menjadi pengasuh, pemomong, dan pengayom bagi makhluk yang hidup di bumi. Implementasinya adalah kalau sanggup menjadi pemimpin harus mampu mengayomi dan melindungi anak buahnya.
Brata yang ketiga adalah CANDRA yang berarti bulan. Bulan memiliki sifat-sifat enak dan menyenangkan bila dipandang. Bulan juga diibaratkan sebagai gambaran kehidupan yang romantis, suasana yang sangat didambakan dalam memadu cinta. Implementasinya bagi pemimpin ialah pemimpin dalam memperlakukan anak buahnya harus dilandasi oleh aspek-aspek sosio-emosional. Dalam memperlakukan anak buah harus humanistik, lemah lembut, penuh perhatian, memperhatikan suasana kejiwaan anak buahnya. Pemimpin harus memperhatikan harkat dan mertabat pengikutnya sebagai sesama. Terhadap pengikutnya harus menghormati sebagai sesama manusia. Dalam konsep Jawa hal ini disebut “nguwongke”.
Brata keempat adalah KARTIKA yang berarti bintang. Secara alami, bintang dapat menunjukkan arah diwaktu malam. Bintang dapat menggambarkan dambaan cita-cita, tumpuan harapan, sumber inspirasi. Seorang pemimpin harus memiliki cita-cita yang tinggi, berpandangan jauh kedepan, pemberi arah, sumber inspirasi, dan tumpuan harapan.
Brata yang kelima adalah TIRTA yang berarti air. Secara alami, air selalu mengalir kebawah. Air selalu berubah bentuknya sesuai tempat dimana air tersebut ditampung. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan siapapun termasuk pengikutnya (adaptif). Air selalu mengalir ke bawah, artinya pemimpin harus memperhatikan potensi, kebutuhan dan kepentingan pengikutnya.
Brata yang keenam adalah MARUTA, yang berarti angin. Secara alami angin memiliki sifat menyejukkan, angin membuat segar bagi orang yang kepanasan. Angin sifatnya sangat lembut. Seorang pemimpin harus bisa membuat suasana kepemimpinan sejuk, harmonis, dan menyegarkan. Sifat angin yang lembut juga menggambarkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat lemah-lembut terhadap pengikutnya.
Brata yang ketujuh adalah DAHANA, yang berarti api. Secara alami, api memiliki sifat panas, dan dapat membakar. Seorang pemimpim memiliki sifat pembakar semangat, pengobar semangat, dan memiliki peran sebagai motivator dan inovator bagi pengikutnya.
Brata yang kedelapan adalah SAMODRA, yang berarti lautan atau samudra. Secara alami, lautan sangat luas melebihi luas daratan. Pemimpin harus memiliki wawasan yang luas dan dalam, seluas dan sedalam samudra. Disamping wawasan yang luas, pemimpin harus berjiwa lapang, mudah memaafkan kesalahan orang lain. Samudra juga bersifat menampung seluruh air dan benda-benda yang mengalir kearah laut. Seorang pemimpin harus memiliki sifat menampung semua kebutuhan, kepentingan, dan isi hati dari pengikutnya, serta pemimpin harus bersifat aspiratif.
(Disunting dari berbagai sumber)
Sebagai pemimpin tentu kita masih banyak kekurangan dan kelemahan. Dari kutipan tulisan diatas ada beberapa filosofi yang bisa kita adopsi dalam kapasitas kita sebagai seorang pemimpin didalam komunitas sosial apapun termasuk keluarga kita sendiri. Semoga dengan artikel ini kita bisa menjadi belajar menjadi lebih baik.
Senin, 05 Februari 2018
METAMORFOSA NASIB
Berhati-hatilah dengan pikiranmu, sebab mereka akan menjadi kata2. Berhati-hatilah dengan kata-katamu, sebab mereka akan menjadi kebiasaan. Berhati-hatilah dengan kebiasaanmu, sebab mereka akan menjadi karakter. Berhati-hatilah dengan karaktermu, sebab ia akan menentukan nasibmu...
Semua hal besar dimulai dari satu langkah kecil. Seorang pemenang tidak membiarkan dirinya dikalahkan oleh keadaan namun dengan usaha dan doa dia dapat mengubah keadaan
Awali setiap hari dengan pikiran yang positif, tentukan prioritas apa yg akan diselesaikan hari ini, jadikan doa sebagai tiang penuntunnya, dan akhiri hari dengan sebuah kemenangan...
Senin, 29 Januari 2018
MENEMBUS RUANG DAN WAKTU DALAM GENGGAMAN
Beberapa waktu lalu saya ditawari oleh Teman saya semasa kuliah untuk ikut investasi Bitcoin. Lantas saya bilang "Saya sering denger dan baca tulisan itu tp itu apa dan bentuknya seperti apa saya gak tau". Teman saya pun coba menjelaskan dengan seksama dan obrolan kami pun semakin seru hingga saya coba menjelajah informasi terkait bitcoin dalam media online karena saking penasarannya dengan perkembangan nilai investasinya yang berdasarkan statistik dalam 5 tahun terakhir hingga 300x lipat... WOOWWW... Sudah ada wadahnya, sudah ada warganya, sudah ada kegiatan ekonominya sebentar lagi mungkin akan ada negara digital, presiden digital, parlemen digital dan seterusnya...
Setelah saya pelajari dan pahami begitu cepatnya perkembangan digital ini masuk dalam aspek kehidupan manusia. Tidak ada lagi batasan ruang dan waktu karena dunia berada dalam genggaman. Maka dalam pekerjaan jika kita masih mengandalkan metode yg lama maka kita akan ditinggal. Saya membayangkan ketika administrasi database E-KTP sudah tertib dikelola pemerintah kemudian registrasi nomor telfon juga sudah termonitor databasenya maka bisa jadi sistem yang akan bekerja membatasi munculnya ruang lingkup bad debt (konsumen bermasalah). Akan tiba saatnya pengelolaan NPL Perusahaan tidak lagi dikerjakan oleh manusia tapi beralih kepada sistem digital karena di beberapa negara maju hal tersebut juga sudah mulai berjalan.
Mari Rekan rekan kita lebih proaktif melihat fenomena kemajuan peradaban ini dengan lebih berfikir terbuka dan kreatif. Jangan pernah merasa hebat untuk berhenti belajar namun lebih baik merasa bodoh untuk selalu mengeksplorasi hal hal baru yang dapat mendukung pekerjaan kita... SALAM DIGITAL
Setelah saya pelajari dan pahami begitu cepatnya perkembangan digital ini masuk dalam aspek kehidupan manusia. Tidak ada lagi batasan ruang dan waktu karena dunia berada dalam genggaman. Maka dalam pekerjaan jika kita masih mengandalkan metode yg lama maka kita akan ditinggal. Saya membayangkan ketika administrasi database E-KTP sudah tertib dikelola pemerintah kemudian registrasi nomor telfon juga sudah termonitor databasenya maka bisa jadi sistem yang akan bekerja membatasi munculnya ruang lingkup bad debt (konsumen bermasalah). Akan tiba saatnya pengelolaan NPL Perusahaan tidak lagi dikerjakan oleh manusia tapi beralih kepada sistem digital karena di beberapa negara maju hal tersebut juga sudah mulai berjalan.
Mari Rekan rekan kita lebih proaktif melihat fenomena kemajuan peradaban ini dengan lebih berfikir terbuka dan kreatif. Jangan pernah merasa hebat untuk berhenti belajar namun lebih baik merasa bodoh untuk selalu mengeksplorasi hal hal baru yang dapat mendukung pekerjaan kita... SALAM DIGITAL
Langganan:
Postingan (Atom)